River

Jumat, 24 Desember 2010

Temu Forum DAS Se Sumut, Siapkan Rencana Aksi


MEDAN (Riverpadang): Forum Daerah Aliran Sungai se Sumut melakukan pertemuan untuk menyiapkan rencana aksi penyelamatan DAS. Salah satu hasil terpenting dari pertemuan itu, adalah terinventarisasinya berbagai permasalahan yang terkait kondisi DAS di Sumut beserta pemecahan masalah-masalah itu.

Pertemuan Forum DAS Se Sumut itu berlangsung, Rabu (10/3), di Hotel Antare Medan. Hadir dalam acara itu Ketua Forum DAS Sum. Utara yang juga Ketua Bappedasu Ir.Riadil Akhir Lubis, MSi, Kepala BPDAS Wampu UIar Ir. G. Siboro, Ka BPDAS Asahan-Barumun, kalangan Perguruan Tinggi serta utusan dari Forum DAS Wampu, Ular, Deli, Asahan-Toba, Padang, Lau Renun, Batang Gadis serta sejumlah instansi terkait.

Ir. Riadil Akhir Lubis, MSi, dalam paparannya mengatakan pertemuan Forum DAS se Sumut itu diharapkan mampu menemukan dan merumuskan permasalahan yang dihadapi DAS di Sumut. Dengan kemampuan merumuskan permasalahan yang ada, segera dilaksanakan upaya penanganan permasalahan yang dihadapi. Upaya lain dari pertemuan itu, diharapkan Forum DAS mempu membangun manajemen pengelolaan DAS serta mengintegrasikan penanganan persoalan DAS secara lintas sektoral. “Dalam pertemuan ini kita berharap akan ada rumusan rencana aksi yang kita lakukan pada 2010,” kata Riadil Akhir.

Diingatkan pula agar setiap Forum DAS melakukan koordinasi dengan bupati/walikota serta kalangan stakeholders yang berkepentingan dengan keberadaan DAS.

Dalam pertemuan itu, sejumlah persoalan DAS Sumut serta upaya pemecahannya disampaikan sejumlah Ketua Forum DAS. Ketua Forum DAS Deli, menginformasikan saat ini luas hutan yang ada di hulu Sei Deli hanya tinggi 7 persen saja. Padahal, batas minimal untuk menjaga keseimbangan pelestarian air sungai semestinya mencapai 30 persen. Kerusakan hutan serta alih fungsi lahan juga dialami DAS Batang Gadis, di mana dampak perusakan hutan akibat penebangan dan penambangan mengakibatkan terjadinya bencana longsor yang menelan korban beberapa waktu lalu. Hal yang relatif sama juga dialami DAS Lau Renun, DAS Asahan-Toba, DAS Padang, DAS Ular serta DAS Wampu.

Dalam pertemuan itu, mengemuka pula landasan pokok keberadaan Forum DAS sesuai dengan UU No.41 tahun 1999 tentang Kehutanan, UU No.7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air disertai dengan PP No.42/2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air sertew berbagai ketentuan lainnya. Sedangkan beberapa peraturan yang terkait dengan pengelolaan DAS, yakni Permenhut No.P.39/Menhut-II/2009 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan DAS Terpadu serta Permenhut No.P.42/Menhut-II/2009 tentang Pola Umum, Standard dan Kriteria Pengelolaan DAS terpadu.

Terkait dengan fungsi Forum DAS seperti pemaparan Prof. DR. Ir.Abdul Rauf, MS, berdasarkan rumusan Pertemuan Forum DAS dan Pakar Tingkat Nasional, maka fungsi Forum DAS, adalah sebagai koordinator dalam perencanaan, mediator dalam ketidak sepahaman, fasilitator dalam koordinasi, akselerator dalam implementasi dan inovator dalam penerapan teknologi.@

DAMPAK : Kerusakan DAS sangat mengancam keselamatan lingkungan dan manusia.Salah satu peristiwa banjir bandang di Sei Padang tahun 2007 lalu. Ribuan ton sampah perkebunan masuk sungai dan mengancam jembatan Jalinsum di Tebingtinggi. Foto direkam, beberapa tahun lalu. (River2000/Ist)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar